Laman

Rabu, 04 Juli 2012

Pesan buat para pendaki


Mendaki gunung, selain menikmati indahnya alam dan kekayaan aneka ragam penghuninya di jajaran alam gunung yang menjulang tinggi, ternyata banyak menyimpan bahaya yang tak bisa kita anggap tak ada atau kita remehkan. Karena jika kita kesampingkan, raga dan nyawa kita taruhannya. Yang utama adalah berhati - hati dan tingkatkan kewaspadaan dalam pendakian, walaupun kita sudah berpengalaman dalam kegiatan tersebut.

Sebelum melakukan pendakian gunung, bagi pemula sebaiknya terlebih dahulu mengikuti pendidikan dasar tentang kegiatan mendaki gunung. Hal itu penting dilakukan untuk memberi wawasan dan pengetahuan agar pemula menjadi waspada dan berhati hati dalam mendaki gunung. Jika mau mendaki gunung, mental harus siap karena segala apapun bisa terjadi di atas gunung, termasuk kehilangan nyawa.


Itu disebabkan para pemula tersebut kurang waspada dan tidak memiliki pengetahuan cukup dalam pendakian. Selain itu, ketidaksiapan fisik dan mental juga menjadi faktor yang cukup tinggi sebagai penyebab kematian para pendaki gunung. Sebab fisik dan mental yang lemah menjadi mangsa empuk alam gunung yang liar, terlebih jika mendaki gunung yang ketinggiannya lebih dari 4 ribu meter, area oksigen yang sangat tipis.

Orang - orang yang mendaki gunung diharuskan memiliki mental pantang menyerah, bersikap tenang, dan tidak mudah panik. Ingat, alam liar pegunungan tidak pernah menoleransi kekurangan - kekurangan itu. Kematian pendaki gunung juga sering disebabkan cuaca buruk. Pasalnya, cuaca di atas pegunungan sangat sulit ditebak, bahkan terkadang meski saat itu musim kemarau bisa saja di atas gunung turun hujan lebat. Cuaca buruk memang tidak menjadi penyebab langsung kematian, tetapi efek yang ditimbulkannya kerap menjadi penghalang pendakian.

Seperti jalan menjadi becek dan licin, atau udara kerap menjadi begitu dingin. Pendaki gunungjuga bisa meninggal karena tersesat. Itu bisa saja terjadi karena mungkin terpisah dari rombongan atau mencoba jalur baru. Bahkan, tersesat di gunung itu bisa disebabkan permasalahan yang dianggap sepele, yakni tidak membawa kompas. Saat orang mengalami tersesat, biasanya mereka selalu berputar - putar ke tempat yang sama. Mereka akan mengalami disorientasi, bingung, kalut tanpa persediaan makanan yang cukup. Saat itulah maut mengintip.

Karena itu tingkatkan kewaspadaan dan lebih berhati - hati serta hilangkan sifat meremehkan alam gunung. Kewaspadaan tetap harus dijaga walau pun kita sering mendaki suatu gunung. Sebab, setiap saat alam bisa berubah drastis, tanpa bisa diprediksi, untuk memperkecil risiko kecelakaan yang dapat menghilangkan nyawa, seorang pemula atau pendaki gunung mesti memperhatikan banyak hal. Misalnya, memperhatikan peralatan yang akan dibawa karena hal itu sangat penting untuk menjaga mobilitas dan stamina tubuh saat mendaki.

Barang bawaan yang terlalu berat akan mengurangi mobilitas pendaki dan menyulitkan sewaktu berjalan. Oleh karena itu, pendaki gunung disarankan untuk memiliki barang bawaan yang bisa berfungsi ganda dengan tujuan untuk meringankan berat beban yang harus dibawa. Contoh,aluminium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di carrier atau tas pendakian. Selain itu, posisi matras atau tempat tidur sebaiknya disimpan dalam carrier.

Sebab jika meletakkannya di luar, bisa mengganggu perjalanan karena dapat tersangkut pada batang pohon dan semak tinggi. Pada saat matras akan digunakan juga sudah kotor. Pendaki gunung juga harus selalu menyiapkan kantong plastik di dalam ransel. Kantong plastik akan berguna sekali sebagai tempat sampah yang harus dibawa turun dari atas gunung.

Selain itu, kantong plastik bisa digunakan untuk menyimpan baju kotor atau baju basah dan keperluan lainnya. Hal terpenting lainnya bagi pendaki gunung. Dan juga harus bisa menjaga kekompakan tim. Apabila tim tidak kompak bisa berakibat fatal dan membahayakan keselamatan seluruh anggota tim. Untuk itu, ketua atau leader dalam tim pendakian harus bisa mengayomi seluruh anggotanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar