LANGKAH-LANGKAH KE ARAH
KEDEWASAAN
USIA
|
HASRAT
|
HAMBATAN
|
0-1 thn
|
Rasa keamanan dasar (afeksi/gratifikasi kebutuhan dasar)
|
Diabaikan saja,tidak diurus,kurang kasih sayang,sikap terlalu keras.
|
1-4 thn
|
Rasa ingin berdiri sendiri (semacam kehidupan lebih berautonomi);
“lepas” dari orang tua tetapi tetap bergantung dari padanya.
|
Gangguan dalam usaha “berdikari”,sukar berjalan,dan lain-lain.
|
4-5 thn
|
Rasa berprasangka/inisiatif ingin “menyelidiki semua hal” hidup
fantasi berkembang,ingin meniru tingkah laku orang dewasa.
|
Disiplin terlalu keras/ketat,sikap etik moral terlalu
keras/ketat,sehingga spontanitas anak terhambat/terganggu.
|
6-11 thn
|
Rasa tanggung jawab dan ingin mencapai sesuatu,mulai mengurangi
fantasi/permainan secara bertahap dan mulai meletakan tugas-tugas tertentu
pada dirinya,ingin menguasai keterampilan dan berprestasi di sekolah.
|
Persaingan terlalu keras/tajam,hambatan-hambatan pribadi
(inteligensi,situasi rumah tangga,dan lain-lain) yang mengakibatkan
kegagalan-kegagalan,rasa rendah diri dan kebiasaan bekerja secara kurang
teratur.
|
12-15 thn
|
Rasa identitas diri mulai berkembang penegasan diri mulai di
perjelas; “siapakah saya?”,”apakah peran saya?”, dan lain-lain,mulai jadi
permasalahan
|
Lingkungan/masyarakat tidak mendukung keinginan mencapai identitas
diri: kurang jelas dan mantapnya nilai-nilai lingkungan/masyarakat,
syarat-syarat etik/moral terjadinya “kelompok-kelompok” khusus/istimewa
(clique formation) yang memberi contoh tentang “tercapainya sasaran tanpa
status/prestise yang berbobot dan mantap”
|
15-usia dewasa
|
Rasa/keinginan untuk mengadakan kontak/aliansi/hubungan yang
intim/rahasia/pribadi dengan pihak lain (baik pria/wanita)
|
Faktor-faktor lingkungan/keluarga yang menentang kecenderungan
itu,hingga terjadi pengasingan diri,atau terjadinya hubungan yang
“non-pribadi” melainkan yang sifatnya “formal/kaku/dingin”.
|
Kedewasaan- muda
|
Rasa/keinginan menjadi orang tua (parent),dan kreatif/produktif untuk
dirinya sendiri maupun orang lain.
|
Kegagalan yang kontinu untuk mencapai perkembangan/taraf yang
diinginkan,dan mengakibatkan perkembangan kearah orang yang
egosentris/mementingkan dirinya sendiri,non-kreatif,non-produktif.
|
Kedewasaan-penuh
|
Rasa memiliki wibawa/wewenang,dapat menerima dan turut menyumbang
kepada unsur-unsur kebudayaan yang di anggapnya cocok baginya,melihat “arti
dan makna” hidup dalam dimensi/tinjauan perspektif masa
lampau/kini/mendatang.
|
Tidak konsisten dalam tradisi,sistem nilai,dukungan/dorongan dari
lingkungan kebudayaannya sendiri,individu terpaksa “menyelesaikan/bergulat sendiri”
hingga cenderung kurang tenang (restles).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar