Bunga abadi sebenarnya
selama ini identik dengan satu nama yang mungkin asing bagi sebagian orang,
yakni Anaphalis Javanica, tetapi bagaimana jika disebut Edelweis? Tentu hampir
semua orang, khususnya para penggiat alam bebas pendakian gunung mengenal si
bunga abadi Edelweis Anaphalis Javanica atau Edelweis Jawa. Saat pertama kali
melihat bunga ini, terasa unik dengan bunga yang kecil - kecil, cantik dan tak
pernah layu. Edelweis merupakan keluarga darisunflower, sedangkan kata Edelweis berasal dari bahasa Jerman, Edel yang
berarti mulia dan weis yang berarti putih.
Anaphalis Javanica merupakan
tumbuhan endemic zona alpine /
Montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Tanaman ini dapat
tumbuh dengan ketinggian 8 meter, dan memiliki batang sebesar kaki manusia,
walaupun pada umumnya tingginya tidak lebih dari 1 meter. Tumbuhan cantik ini
sekarang dikategorikan menjadi tumbuhan langka.
Jangan salah, di Eropa pun ternyata ada juga edelweis. Nama latin nya adalah Leontopodium Alpinum. Edelweis jawa termasuk tanaman endemic dan langka, berbentuk semak dengan bunga yang berumpun. Sedangkan edelweis Eropa bunganya tidak berumpun. Akan tetapi dua - duanya mempunyai kesamaan yaitu sama - sama cantik.
Jangan salah, di Eropa pun ternyata ada juga edelweis. Nama latin nya adalah Leontopodium Alpinum. Edelweis jawa termasuk tanaman endemic dan langka, berbentuk semak dengan bunga yang berumpun. Sedangkan edelweis Eropa bunganya tidak berumpun. Akan tetapi dua - duanya mempunyai kesamaan yaitu sama - sama cantik.
Leontopodium
Alpinum merupakan
salah satu tumbuhan gunung eropa yang terkenal. Nama Leontopodium berarti cakar
singa yang berasal dari bahasa Yunani “Leon”
( berarti singa ) dan “podion” (
berarti kaki ). Daun dan bunganya ditutupi bulu - bulu putih seperti wool.
Tangkai bunga edelweiss dapat tumbuh dari ukuran 3 - 20 cm menjadi 40 cm.
Masing - masing bunga terdiri dari 5 - 6 kepala bunga kuning kecil ( 5 mm ), dikelilingi oleh daun - daun muda menjadi bentuk bintang. Bunga ini akan berkembang antara bulan Juli - September. Tumbuhan ini penyebarannya bervariasi, akan tetapi lebih sering dijumpai di daerah berbatu dengan ketinggian 2000 - 2900 m.
Tumbuhan ini tidak beracun, bahkan sering dipakai dalam pengobatan tradional untuk mengobati perut dan pernafasan. Bulu - bulu tebal yang muncul merupakan adaptasi dari ketinggian tempat, dan melindungi tumbuhan dari dingin, kering, dan dari radiasi UV. Karena tumbuhan ini tumbuh di daerah yang sulit dijangkau, maka di beberapa Negara bagian alpen, tumbuhan ini dihubungkan dengan pendakian gunung. Ternyata ada juga bunga abadi lainnya, dan itu ada di INDONESIA!
Masing - masing bunga terdiri dari 5 - 6 kepala bunga kuning kecil ( 5 mm ), dikelilingi oleh daun - daun muda menjadi bentuk bintang. Bunga ini akan berkembang antara bulan Juli - September. Tumbuhan ini penyebarannya bervariasi, akan tetapi lebih sering dijumpai di daerah berbatu dengan ketinggian 2000 - 2900 m.
Tumbuhan ini tidak beracun, bahkan sering dipakai dalam pengobatan tradional untuk mengobati perut dan pernafasan. Bulu - bulu tebal yang muncul merupakan adaptasi dari ketinggian tempat, dan melindungi tumbuhan dari dingin, kering, dan dari radiasi UV. Karena tumbuhan ini tumbuh di daerah yang sulit dijangkau, maka di beberapa Negara bagian alpen, tumbuhan ini dihubungkan dengan pendakian gunung.
BUNGA ABADI "KERTAS" WAMENA
Jika melakukan travel ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, jangan lupa untuk membeli bunga abadi khas Wamena. Bunga ini diyakini bisa bertahan lama sampai bertahun - tahun seperti bunga edelweis. Bunga ini banyak ditemukan di pasar Jibama atau di toko - toko suvenir, Wamena.
Pengemasannya yang sangat sederhana, hanya dibungkus kertas koran, membuat bunga ini kurang diperhatikan para wisatawan yang berkunjung ke Wamena. Padahal seorang mantanPuteri Indonesia pada saat berkunjung ke Wamena, tahun 2007, cukup hanya membeli setangkai bunga abadi ini sebagai cendera mata khas dari Wamena ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar